Jumat, 06 Juli 2012

PENGENALAN MINERAL


PENGENALAN MINERAL

A.    Pengertian
     Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, atau benda padat homogen, yang mempunyai rumus kimia tertentu dan biasanya terbentuk oleh proses alam secara anorganik.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
1.      L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
2.      D.G.A. Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunayai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
3.      A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu zat atau bahan yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas tertentu atau dalam batas-batas tertentu dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang memiliki dari sifat-sifat fisik dan kimia yang terbentuk secara anorganik dan alamiah.

Batasan-batasan definisi mineral :
1.      Suatu bahan alam
Harus terjadi secara alamiah. Maka bahan atau zat yang dibuat oleh tenaga manusia atau di laboratorium tidak dapat disebut sebagai mineral. Walaupun kadang-kadang pembuatan suatu zat atau bahan di laboratorium akan mempunyai suatu bentuk kristal yang sangat sesuai bahkan sangat sulit dibedakan dengan kristal di alam, tetapi pembuatan zat tersebut tidak dapat disebut sebagai mineral.
Contoh : NaCl dibuat di alam disebut mineral Halite
               NaCl di laboratorium disebut Natrium Chlorida
2.      Mempunyai sifat fisis dan kimia yang tetap
-          Mineral mempunyai sifat fisis yaitu warna, kekerasan, kilap, perawakan kristal, gores, belahan dll.
-          Mineral mepunyai sifat kimiawi yang tetap diantaranya reaksi terhadap api oksidasi, api reduksi, pelentingan, pengarangan, dll.
3.      Berupa unsur tunggal atau persenyawaan yang tetap
-          Mineral mempunyai unsur tunggal, misalnya Diamond (C), Graphyte (C), Native Silver (Ag), dll.
-          Mineral berupa senyawa  kimia yang sederhana, misalnya Barit (BaSO4), Zircon (ZrSiO4), Cassiterite (SnO2), Magnetit (Fe3O4).
-          Mineral dapat berupa senyawa kimia yang komplek, misalnya :
Epistolite (NaCa) (CbTiMgFeMn)SiO4(OH)
Polymignyte (CaFeYZrTh) (CbTiTa)O4
4.      Pada umumnya anorganik : batasan ini mengandung pengertian arti mineral yang lebuh luas.
-          Mineral umum bukan sebagai hasil suatu kehidupan tetapi ada beberpa mineral yang merupakan hasil kehidupan atau disebut juga mineral organik.
Contoh : Amber, Coal, Asphalt, Mallite.
5.      Homogen : megandung batasan bahwa suatu mineral tidak dapat diuraiakan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh proses fisika.
6.      Dapat berupa padat, cair dan gas
-          Berupa zat padat : Quartz (SiO2), Barite (BaSO4)
-          Berupa zat cair : Air Raksa (HgS), Air (H20)
Dalam buku “Mineral and Mining in Indonesia“ compiled Soetarjo Sigit, M.M Purbo Hadiwidjodjo, Bambang Sulasmoro, Suharsono Wirjosudjono, 1969, ditulis bahwa Petrolium (minyak bumi) dikelompokkan dalam mineral Fuels bersama dengan Naturan Gas, Coal, Natural Steam.

Mineral ada yang merupakan unsur bebas dan ada yang merupakan bentuk Persenyawaan ( Leet & Judson, 1969 ).
Mineral sebagai unsur bebas contoh :
Cu
Cuprum
Coper
Tembaga
Au
Aurum
Gold
Emas
Fe
Ferrum
Iron
Besi
Ag
Argentum
Silver
Perak
S
Sulfur
Sulfur
Belerang
C
Carbon
Diamond
Intan
C
Carbon
Graphite
Grafit

B.     Sifat – sifat Fisik Mineral
Mineral –mineral pembentuk batuan biasanya dapat dikenal atau dibedakan dengan sifat-sifat fisiknya yang meliputi :
1.      Belahan (Cleavage)
Kemampuan mineral untuk membelah pada arah kristalogi tertentu, sebagai bidang lemahnya yang dipengaruhi oleh sifat kohesivitas , mempunyai belahan pada batas bidang belah atau bidang kristal. Jenis belahan berkaitan pula dengan sistem kristal dan golongan ikatan silica. Contoh jenis belahan, yaitu : belahan sempurna / “perfect cleavage” lembaran tipis grafit, muskovit, biotit, gypsum ; belahan “distinct” / “good cleavage” kubus galena, rombik kalsit ; belahan “indistinct” / bidang batas kristal feldspar, piroksin, amfibol : belahan tidak beraturan / “difficult cleavage” sulfur, apatit, kasiterit ; belahan “imperfect cleavage” / tidak mempunyai belahan, cirri permukaan mineral retak-retak (fractured), kasar, bentuk kelurusan tidak beraturan ; contoh belahan yaitu mineral emas permukaan kasar / hackly ; granet fragmental / splintery ; pirit arsenopirit permukaan tidak rata / uneven ; kuarsa, opal, obsidian, bentuk belahan retakan bersisik / konkoidal.

2.      Pecahan (Fracture)
Mineral dapat terbelah melalui arah bidang belahan dan ada juga yang terbelah secara tidak teratur. Macam-macam pecahan tersebut adalah :
Concoidal  : Pecahan yang permukaan bidang pecahannya melengkung seperti
                    kulit kerang. Contoh : Kuarsa, Obsidian
Even          : Pecahan yang permukaan bidangnya rata
                    Contoh : Batugamping litografi
Uneven      : Pecahan yang permukaan pecahannya tidak rata
                    Contoh : Garnet, Hematit
Hackly       : Permukaan bidang pecahan yang pecah tajam-tajam dan tidak
                    teratur.
                    Contoh : Copper
Splintery    : Pecah seperti berserat atau berserabut.
                    Contoh : Pektolit
Earthy       : Pecahan yang tidak teratur dan seperti tanah
                    Contoh : Kaolin

  1. Warna (Colour)
      Warna mineral adalah sifat absorbs terhadap spectrum radiasi panjang gelombang elektromagnetik cahaya yang visible. Dikenal beberapa jenis warna yaitu :
-          Idiokromatik : warna yang konstan (tetap)
Contoh : Olivine (hijau), Almandine (merah), Azurite (biru), Rhodonite (merah).
-          Allochromatic : warna yang bermacam-macam akibat pengotoran.
Contoh : Orthoclase (kuning), Tourmalin (hijau).


  1. Bentuk (Form)
Bentuk mineral ada dua :
  1. Mineral yang berbentuk Kristal atau “mineral kristalin”.
  2. Mineral yang tidak berbentuk atau “amorf”
Mineral kristalin mempunyai bangun :
1.      Regular = Isometrik = Kubus, mempunyai 3 sumbu simetri a, b dan c, dimana a=b=c dan saling tegak lurus.
Contoh : Galena (PbS), Halite (NaCl), Pyrite (FeS).
2.      Tetragonal = Balok, mempunyai 3 sumbu simetri a, b dan c, a = b ≠ c atau a ≠ b = c serta semua sumbu saling tegak lurus.
Contoh ; Zircon (ZrSiO4).
3.      Hexagonal, mempunyai 4 sumbu simetris a, b,c dan d, dimana a=b=c membentuk sudut 60˚, a, b,c terletak pada bidang datar, sedang d tegak lurus bidang datar tersebut yang menembus pada titik potong sumbu a, b, c ; d≠a=b=c.
Conth : Quartz (SiO2) dan Calcite (CaCO2).
4.      Orthorombic = Rombis, mempunyai 3 sumbu simetri a, b dan c, dimana a≠b≠c serta semua sumbu saling tegak lurus.
Contoh : Topaz (Al2SiO4)(FOH)2), Enstatite (Mg2(Si2O6)), Hypersthene ((Mg,Fe)2(Si2O6)).
5.      Monoclinic = Monoklin : mepunyai 3 sumbu a,b, dan c dimana a≠b≠c; a tegak lurus b dan keduanya terletak dalam satu bidang datar, sedang sumbu c tidak tegak lurus bidang tersebut.
Contoh : Auguit (Ca(Mg,Fe)(SiO3)((Al,Fe)2O3)x).
6.      Triclinic = Triklin : mempunyai 3 sumbu a,b, dan c; dimana a≠b≠c; a,b dan c saling tegak lurus.
Contoh : Albite (Na(AlSiO8)), Anorthite (Ca(Al2Si2O8).

5. Cerat (Streak)
      Cerat (streak) adalah warna mineral dalam bentuk bubuk, ini dapat didapatkan dengan cara menggoreskan mineral pada keeping porselin atau ditumbuk. Cerat mempunyai warna yang tetap walaupun warna mineral berubah-ubah.
Contoh : Cerat hematite merah kecoklatan, cera augit abu-abu hijau, cerat   orthoklas putih
6. Kilap / Kilat (Luster)
Kilap adalah kenampakan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya diterimanya. Dibagi dua kelompok :
       a. Kilap logam (metallic luster)
            contoh : Galena, pyrite, magnetite, graphite, chalcopyrite.
       b. Kilap bukan logam (nonmetallic luster)
            contoh : - kilap intan (adamatic luster)           : Intan
                          - kilap kaca (vitreous luster)              : Quartz, Calcite
                          - kilap sutera (silky luster)                 : Asbestos
                          - kilap damar (resinous luster)           : Sphalerite
                          - kilap mutiara (pearly luster)            : Dolomite
- kilap lemak (greasy luster)                : Talc
7. Kekerasan (Hardness)
                   Kekerasan adalah ketahan mineral terhadap goresan. Biasanya mineral yang diuji dibandingkan dengan mineral yang sudah menjadi standar kekerasan (skala kekerasan) yaitu skala kekerasan dari Mohs.
Skala kekerasan menurut Mohs :
Skala Kekerasan
Mineral
1
Talc (H2Mg3(SiO3)4)
2
Gypsum (CaSO42H2O)
3
Calcite (CaCO3)
4
Flourite (CaF2)
5
Apatite (CaF2Ca3(PO4)2
6
Orthoklas (KAlSi3O8)
7
Quartz (SiO3)
8
Topaz (Al2SiO4(FOH)2)
9
Corondum (Al2O3)
10
Diamond ( C )

                 Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka dibawah ini akan disajikan beberapa standar kekerasan sebagai berikut ; kuku jari = 2,5; uang logam tembaga = 3; pisau baja = 5,5 – 6; pecahan kaca jendela = 5,5 – 6.

8. Berat Jenis (Spesific Gravite)
                 Cara pengukuran berat jenis suatu mineral ada beberapa macam cara antara lain : dengan Piknometer, gelas ukur, atau neraca air.
Secara umum pengukuran berat jenis adalah :
1. Mineral ditimbang, missal x garam.
2. Mineral didalam air ditimbang, missal y garam.
                 Berat mineral – berat volume air = vol butir mineral tersebut.
                                                     Berat x
                 BJ =
                            Berat x – Berat y

  9. Perawakan Kristal
       a. Pemerian perawakan kristal tersndiri :
       1) Mearambut (Capilary)
       2) Menjarum (Acicular)
       3) Membenang (Filliform)
       4) Membilah (Bladed)
       5) Memapan (Tabular)
       6) Mendaun (Foliated)
       7) Membulu (Plumose)
       8) Montok (Gemuk, stout, stubby, equant)
       9) Membata (Blocky)
       10) Meniang (Columnar)
      
       b. Pemerian perawakan kristal-kristal dalam kumpulan mineral
       1) Meniang (Columnar)
       2) Membilah (Bladed)
       3) Menyerat (Fibrous)
       4) Menjaring (Reticulated)
       5) Memencar (Divergent)
       6) Menjari (Radiated)
       7) Membintang (Stellated)
       8) Mendendrit (Dendritik)
       9) Membulat-bulat (Colloform)
            a) Mementeng (Brotoidal)
            b) Mengginjal (Reniform)
            c) Mendada (Mammilary)
            d) Membolo (Globular)
            e) Membutir (Granular)
            f) Memisolite (Pisolotic)

1 komentar: